Narasumber dalam temu wicara ini adalah perwakilan Bank Indonesia, Kepala Badan Keuangan Provinsi Gorontalo, Sekretaris Daerah Kota Gorontalo dan Sekretaris Daerah Kabupaten Bone Bolango.
temu wicara ini membahas peran digitalisasi daerah dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi dan sejauh mana kesiapan pemerintah dalam menyediakan fasilitas penunjang digitalisasi.
“Transaksi nontunai sangat membantu dalam pengendalian tertib administrasi dan pelaporan atas pengelolaan kas secara rill serta pemutahiran informasi dan transparansi yang lebih optimal, akuntabel dan terukur. Namun, dalam penerapannya tidak selamanya berjalan sesuai dengan keinginan,” kata Danial Ibrahim Kepala Badan Keuangan.
Ia memaparkan terdapat permasalahan yang dihadapi dalam kegiatan perluasan digitalisasi daerah, baik dilihat dari sisi masyarakat yang masih banyak belum meyakini pembayaran secara elektronik, kemampuan Pemda dalam penyediaan fasilitas penunjang yang belum memadai, infrastruktur jaringan yang belum maksimal serta dukungan perbankan dalam penyediaan kanal pembayaran.
Dalam menjawab permasalahan inilah dibentuk tim percepatan dan perluasan digitalisasi daerah (TP2DD) Provinsi Dan Kabupaten/Kota yang merupakan forum koordinasi antarinstansi untuk mendukung percepatan dan perluasan digitalisasi daerah.
“Peran pemerintah dalam mempercepat implementasi digitalisasi diharapkan mampu mengakselerasi pertumbuhan sector infromasi dan komunikasi yang menjadi tumpuan baru bagi pertumbuhan ekonomi,” pungkas Danial Ibrahim.
Pada kegiatan ini Kantor Perwakilan Bank Indonesia meluncurkan cetakan uang kertas dari nominal Rp1000-Rp100 ribu.
Pewarta : Farah – Badan Keuangan